Bapak dan Mama Bertengkar Gara-Gara PR Sekolah

Fellysia Sinaga

Sejak sekolah diliburkan karena Corona Maret kemarin saya dan teman-teman belajar di rumah. Sehari dua hari belajar di rumah itu enak, saya bisa santai-santai. Tapi masuk hari ketiga mulai deh menyebalkan karena Pekerjaan Rumah (PR) berdatangan. Saya mengerjakannya dengan kesal karena mama menyuruh ini itu enggak peduli saya sedang apa. Bete pokoknya.

Orang Tua
Dok.Wikihow

Tugas-tugas yang diberikan guru melalui Whatsapp yaitu pelajaran menggambar dan mewarnai tentang Covid-19. Saya itu paling tidak suka menggambar karena banyak tekniknya. Beda seperti bapak saya yang kata orang-orang di kampung jagoan menggambar dan matematika. Jadi saya minta ajari bapak teknik menggambar lalu saya mengikutinya. Kadang bapak marah-marah karena saya tidak bisa mengikuti tekniknya, apalagi pas pelajaran matematika yang memakan banyak kertas untuk corat-coret, wajahnya jadi seram

Kadang-kadang ada soal yang tidak dijelaskan dalam buku pelajaran sehingga aku harus tanya bapak dan mama. Saya dimarahi kalau tidak bisa mengerjakannya. Mereka bilang, “Fellysia, dilihat dulu contohnya, kerjakan dulu. Kalau tidak bisa baru tanya mama bapak,” Tapi aku sedih karena contohnya saja tidak ada tapi kena marah. Mama dan bapak juga pernah bertengkar saat bekerjasama mengerjakan tugas sekolah. Kalau mereka bertengkar aku pasti kena semprot juga.

Hanya adik saya yang enggak pernah kena marah padahal dia ini usil maunya menang sendiri. Entah kenapa mama sayang sekali sama adik saya yang umurnya sudah lima tahun itu. Mama selalu membela dan menuruti kemauannya. Di sinilah saya belajar ilmu baru bernama sabar. Sabar menghadapi adik saya dan tugas-tugas yang diberikan guru.



Genre: Nonfiksi

Tema: Keluarga