PLG Makin Keren, tetapi…

Tri Marcelina Tarigan

Naik perahu di Seblat (Foto: Erni Suyanti Musabine)
Naik perahu di Seblat (Foto: Erni Suyanti Musabine)

Euforia lebaran tahun ini sangat luar biasa. Berbeda dengan tahun sebelumnya karena pandemi sehingga harus di rumah saja, tahun ini terasa begitu ramai dan seru. Bisa pulang kampung dan berkumpul bersama keluarga adalah hal yang ditunggu-tunggu, termasuk bisa liburan ke tempat-tempat wisata.

Di tempat tinggalku, Desa Pasar Sebelah, Kecamatan Putri Hijau, Bengkulu Utara, ada satu destinasi wisata yang sangat keren, yaitu Pusat Latihan Gajah (PLG). Kawasan yang kami dukung sekaligus jaga dari para pemburu tambang batubara itu disulap menjadi tempat wisata menarik. Selain bisa melihat gajah secara langsung, pengunjung bisa mengabadikan momen bahagia di spot foto yang dibangun.

Hari ke-3 Lebaran, aku bersama keluarga mengunjungi tempat wisata keren itu. Kami dipungut karcis sebesar Rp15 ribu per orang. Padahal biasanya untuk masuk ke sana tidak dipungut biaya apapun, tetapi kali ini harus bayar dengan jumlah yang bagiku cukup mahal. Seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan, mereka yang memungut karcis sepertinya tahu bahwa PLG akan ramai pengunjung. Mereka mau dapat THR juga rupanya.

PLG menjadi lautan manusia. Sangat ramai! Aku tidak menyangka bisa seramai itu. Banyak orang yang membawa tikar dan tenda, berbaur bersama para pedagang. Para pengunjung sepertiku ikut senang karena bisa bersantai sambil menikmati jajanan.

Tiga ekor gajah yang berjalan di sekitar membuat anak-anak antusias. Tak sedikit yang ingin naik ke punggungnya. Liburan ke PLG bukan hal baru bagiku sehingg melihat gajah menjadi hal biasa. Hal yang paling luar biasa adalah mengitari Sungai Sebelat menggunakan perahu. Bermodalkan nekat, kami naik perahu ditemani dua pengemudi.

Sepanjang perjalanan di perahu, tanteku tiada henti berdoa “dalam nama Yesus.. dalam nama Yesus..” berusaha mengatasi rasa takutnya. Bila perahu goyang sedikit, tanteku yang penakut menjerit membuat kami tertawa melingkar tingkah lucunya.

Ternyata semakin ke tengah, air sungai semakin dalam dan arusnya begitu deras. Rasa takutku sempat teralihkan karena melihat para gajah yang sedang bermain-main di tepi sungai. Ini adalah pengalaman yang menyenangkan. Walau begitu ada baiknya para pengunjung yang ingin naik perahu diberi rompi pelampung demi keselamatan bersama.

Selain itu, harapanku uang yang dipungut tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pengelola, termasuk sampah-sampah yang berserakan di sana, sehingga PLG bisa menjadi tempat wisata alam yang makin keren.



Genre: Nonfiksi

Tema: Lingkungan