Menertawakan Nasib Jones di Toko Obat

Angel

Dok.Wikihow

Hari ke-4 Lebaran paling seru selama liburan. Waktu itu saya main ke toko obat Kak Lensi, kakak sepupuku. Kami hanya duduk-duduk sambil melihat orang-orang yang duduk di depan toko obat dari jendela. Beberapa orang menarik perhatian kami.

Kami tertawa-tawa ketika melihat pasangan yang duduknya dempet banget. Mereka mesra-mesraan begitu. Ada seseorang yang terus memerhatikan mereka di bangku sebelah. Wajah orang itu kayaknya mupeng. Jones alias Jomblo Ngenes nih pikir kami lalu tertawa terbahak-bahak. Betapa berbedanya nasib orang di dunia ini yah pikirku.

Kedatangan Kak Replin mengalihkan tawa kami. Dia mau menimbang badan lalu teriak ‘yeeey. Katanya berat badannya turun padahal dia banyak makan, yah kami percaya dong. Terus kami gangguin deh. Sehabis makan nastar yang disiapkan Kak Fitri untuk temannya (aduh aku nggak tahu diri banget) aku pulang ke rumah.

Di tengah jalan aku melihat sebuah rumah dengan pohon mangga yang sedang berbuah lebat di halaman. Buahnya besar-besar. Tiba-tiba saja setan berbisik agar aku mencuri buah mangga yang paling besar. Susah sekali melawan bujuk rayu setan ternyata. Pas mau aku petik tiba-tiba aku diteriaki sama orang dalam rumah. Kaget banget terus aku lari sekencangnya kembali ke toko obat.

Hampir saja..



Genre: Nonfiksi

Tema: Sosial