Bibi Selamat Setelah Melahirkan Sendiri di Kamar Mandi

Destina Suryani

Liburan kemarin kami sekeluarga pergi ke rumah Opung di Tunggang. Kami berangkat minggu pagi setelah beribadah gereja. Waktu itu hujan deras sehingga mobil kami pelan-pelan jalannya. Sebelum ke rumah Opung kami mampir ke Gajah Mati dulu buat beli ayam. Ayam itu dimasak di rumah Opung, kami makan besar lalu karaokean sampai tengah malam.

Sekitar jam sepuluh malam bapak yang sedang main HP dikejutkan dengan tangisan bayi. Bapak mengira tangisan kencang itu berasal dari rumah tetangga yang baru saja punya anak. Namun makin lama tangisan itu tambah kencang dan berasal dari kamar mandi. Bapak meloncat ke kamar mandi karena ingat bibi sedang hamil besar.

Pintu kamar mandi dikunci dari dalam. Bapak kemudian membangunkan orang-orang di rumah Opung untuk membantu membuka pintu. Mereka mendobrak kamar mandi yang terkunci.

“Brak! Brak! Brak!” pintu terbuka juga setelah tiga kali dihantam bersama-sama.

Di dalam kamar mandi tergeletak bayi mungil yang tali pusarnya sudah putus. Mamaku teriak terus langsung menggendong bayi itu lalu membungkusnya dengan kain.

Mama terus minta bapak memanggil bidan untuk bibiku sebab ari-ari bayi belum keluar. Sialnya si bidan tidak ada di rumah karena sedang liburan. Terpaksa bapak dan mama menggotong bibiku untuk ke puskesmas. Puji Tuhan bibiku bisa diselamatkan di sana karena ari-arinya belum naik. Pagi harinya bibiku dan bayi kami sudah boleh pulang. Puji Tuhan.