Membersihkan Kotoran Teman yang Jatuh di Mobil

Juminem and Keyza Aprilia Silitonga

Dok.Wikihow

Hari itu aku dan Bu Beti membawa anak-anak kelas 1 A dan I B berenang ke daerah Lesterment. Kebetulan tahun kemarin kami menjadi wali kelas. Aku wali kelas 1A yang berjumlah 21 anak dsedangkan Bu Beti kelas 1B yang berisi 19 anak. Tujuan mengajak anak-anak SD berenang agar mereka mengenal ingkungan sekitar.

Sudah jauh-jauh hari kami menyampaikan rencana ini  dan orangtua murid setuju.  Anak- anak sangat senang karena diberi izin orangtua..Mereka membawa bekal, alat mandi, handuk, baju ganti, dan tidak lupa uang jajan.

Jam setengah delapan pagi, mobil sudah siap di halaman sekolah.Satu per satu anak masuk dengan tertib. Betapa gembira mereka. Tertawa-tawa, bernyanyi, bersenda gurau, tidak teringat lagi pelajaran di sekolah. Hilang kejenuhan mereka yang setiap hari menghadapi buku.

30 menit di jalan, sampailah kami ke kolam renang. Anak-anak langsung berhamburan keluar mobil lalu berlari agar bisa bersalto ria di kolam renang. Teriakan guru pun tidak dihiraukan. Namun kami akhirnya berhasil juga membujuk mereka untuk berkumpul membuka acara. 

Kurang lebih satu jam mereka bermain air sampai ada yang kedinginan dan matanya merah. Kemudian anak-anak bilas dan ganti baju. Acara dilanjutkan dengan makan bersama lalu bagi kue kemudian pulang.

Di perjalanan pulang mereka masih bercengkrama menceritakan keseruan ketika berenang. Di tengah tawa yang membahana itu, anak-anak dikagetkan benda yang jatuh dari celana salah satu anak. Anggap saja namanya Badu. Seorang anak berteriak, “Bu…Badu berak Bu!’

Dengan ketangkasan laiknya pembalap mobil. sopir mengambil lajur kiri lalu berhenti. Adegan kilat itu diikuti berhamburannya anak-anak ke luar mobi. Mereka muntah-muntah, begitu juga aku dan Bu Beti. Sementara itu wajah Badu pucat di dalam mobil.

Ada satu anak yang sangat hebat waktu itu. Dia mau membersihkan kotoran yang jatuh di mobil, kami semua sangat memujinya. Mudah-mudahan besar nanti dia jadi orang yang tak segan menyelupkan tangannya ke lumpur untuk menolong sesama. 



Genre: Nonfiksi

Tema: Sekolah