Mengubah Nasib Kentang di Dapur

Sartini

Dok.Wikihow

Sore itu aku berencana membuat bakwan jagung dan kolak pisang untuk berbuka puasa karena mudah dibuat.  Setelah semua bahan tercampur, aku mulai aktivitas goreng menggoreng. Membuat makanan di bulan puasa sebenarnya berat karena wajib hukumnya menahan godaan dari aroma masakan yang menusuk perut.

Taraaaa bakwan jagung sudah jadi, pasti enak. Selesai dengan tepung dan perjagungan selanjutnya adalah kolak. Aku menyiapkan pisang, ubi rambat, santan, dan gula merah bumbu rahasia keluarga besarku.

Singkat cerita, semua masakan itu sudah ada di meja ketika waktu buka puasa tiba. Semua anggota keluarga segera menyantap menu sekian detik setelah tanda berbuka datang.

“Ini kolak ubi sama pisang ya Bu?” tanya suamiku.

Aku mengangguk dengan mantap sambil mengunyah bakwan jagung yang sudah merayu sejak sore. Namun suamiku cemberut, tanda tidak suka dengan makanan buatanku.  Karena penasaran aku segera memeriksa si kolak dalam panci. Sodara-sodaraaa, saya salah besar. Bukan pisang yang ada di sana melainkan kentang.

Aku baru ingat bahwa tadi juga menyiapkan irisan kentang untuk makan sahur. Jadi yang aku masukkan tadi ubi dan kentang. Padahal kentang untuk sayur, eh ini menyatu dengan ubi di kolak. Sekip sekali aku hari itu.



Genre: Nonfiksi

Tema: Ramadan