Golekan: Mainan yang Dirindukan Anak Zaman Old

Heni Setyawati

Dok.Noormafitrianamzain

Anak zaman now sepertinya enggak tahu yang namanya Golekan deh. Golekan itu boneka yang dibuat dari pelepah batang pisang. Inilah mainanku saat kecil, mungkin sekitar tahun 2000-an lah. Saat itu aku belum sekolah tapi semua permainan dan mainanku masih melekat di ingatan. Aku bikin cerita ini jadi senyum-senyum sendiri ingat itu. Mungkin yang baca dan yang sempat memainkan Golekan juga ingat masa kecil dulu ya…

Waktu aku masih kecil, banyak banget mainan yang aku temui dan sekarang sepertinya enggak ada lagi. Sudah mulai punah bukan karena harganya mahal atau bagaimana tapi karena perkembangan zaman yang super canggih. Masa kecilku dulu aku habiskan di sawah untuk bermain dan membantu Pak’e (Bapak) dan Mak’e (Ibu) di sawah karena orang tuaku hanya berpenghasilan dari mananam padi.

Tiap hari aku ke sawah, cuma pakai kaos dalam sama celana pendek. Bisa dibayangkan dekil kumelnya kala itu, bahkan badanku saja ngecap kaos dalam, hitam, kutuan. Hahahaha..

Tiap hari, pagi sampai sore kami di sawah. Aku yang masih kecil hanya bisa bantu matun (membuang rumput yang tumbuh di sekitar padi). Tapi namanya juga anak kecil, disuruh matun ya malah keceh (main air). Anak-anak seumuranku juga banyak yang main di sawah ikut orang tuanya. Karena sawah kami berdekatan jadi aku dan mereka sering main bersama. Kalau padi belum menua, kami masih santai. Kami main bersama, dari mencari keong, ikan, mandi sungai, masak-masakan sambil main boneka gedebok pisang, ya namanya itu Golekan.

Aku enggak tahu siapa yang menemukan mainan itu, yang pasti dari kecil aku memainkannya dari dulu. Aku bikin boneka dari pelepah pisang yang dikasih mata, mulut, hidung, dan rambutnya harus panjang. Bonekanya dimandikan juga. Rambutnya kan panjang tuh, jadi aku keramasin lalu disisirin. Tapi namanya saja dari pelepah, kalau disisir ya rontok semua. Pura-puranya bonekanya dikasih makan dan diajak ngobrol. Kalau enggak ada teman ya kami ngobrol berdua.

Cuma di sawah yang bisa mainan Golekan. Kalau di rumah enggak boleh main apalagi di atas kasur. Bisa diomelin Mamak. Tapi aku selalu minta bikinkan boneka sama Kakakku. Kami tiga bersaudara cewek semua. Aku paling bungsu, Kakakku yang pertama nge-kos karena sekolahnya jauh. Jadi di rumah aku sering main sama Kakakku yang nomor dua. Tiap malam aku minta dibuatkan boneka dari sarung yang bentuknya seperti anak bayi. Aku enggak bisa bikin karena harus ditarik kuat.

Tiap malam aku main sama boneka itu, sama seperti Golekan, aku ajak dia ngomong sendiri, digendong, lalu dinenenin. Seperti peran Ibu mengasuh anaknya begitu. Karena jarak aku dan Kakakku sembilan tahun, kami main sendiri-sendiri. Kalau diingat-ingat permainan waktu itu jauh lebih unik, lebih asyik, lebih murah pokoknya lebih semua dibandingkan sekrang. Tapi mainan sekarang jauh lebih canggih. Itulah nostalgia di masa kecilku. Tunggu cerita lainnya ya…

Heni Setyawati
Kelas VIII SMP Tenera



Genre:

Tema: