Selpi Marina
Aku tidak pernah tahu bagaimana rasannya berkumpul dengan anggota keluarga yang lengkap karena aku hanya tinggal berdua dengan ibuku. Ayah pergi meninggalkan kami, ah aku lupa di usia berapa saat dia pergi. Sampai sekarang aku tidak tahu bagaimana rasanya diberi kasih sayang tulus seorang ayah. Bagiku seorang ayah itu absurd.
Ada yang bilang hidup tanpa sosok ayah itu rasanya bagai anak yang setiap hari patah hati. Ungkapan itu tepat sekali dengan yang aku rasakan selama ini. Ingin rasanya bisa mencurahkan isi hati pada sosok bernama ayah. Ketika sedih aku berharap ada yang membela dan memeluk. Tapi mungkin ia juga tak merindukanku, tidak menanyakan kabar, bahkan tidak menginginkanku.
Aku tidak akan membenci ayah tapi aku sangat merindukan kehadirannya dalam hidupku. Sayang ayah tak pernah ada dalam kehidupanku dan itu fakta. Jangan mengeluh dengan kehidupan yang sulit, aku tidak mau mengucilkan diri dari realita. Tidak ada yang mau dilahirkan dalam keadaan yang kekurangan. Aku percaya waktu dapat menjawab dan mengubah semuanya lebih baik.
Aku tidak mau terpuruk dalam khayalan semu ini seperti orang-orang yang mengeluhkan nasib ya. Aku tahu bisa lebih kuat dari ini.
Genre: Nonfiksi
Tema: Keluarga