Copad Covid Menyebalkan!

Lilimaryani Maryani

Bumi seakan marah. Marah kepada kita yang seakan tak pernah peduli dengan kesehatan. Sebelum ini kita selalu mengabaikan kesehatan. Dari dulu kita diajarkan untuk mencuci tangan kaki dan muka sebelum masuk rumah saat kita berpergian jauh.

Anak-anak Paud Tenera (Foto: Bilik Literasi)

Kalau kata mertuaku “Nyilikno molo, ben makhluk makhluk seng ra ketok ilang lan resik neng awak”. Tapi dasar aku saja yang bandel untuk melakukan itu. Jadi bukan baru sekarang diajari mencuci tangan tapi dah dari dulu.

Untuk menghirup udara sekarang terhalang seutas kain. Gara gara Si copad covid ini seisi dunia harus merasakan ganasnya virus itu. Mencuci tangan, pakei masker, dan memakai hand sanitizer sekarang menjadi kewajiban.

Aku rindu riuhnya suara anak anak di kelas. Aku rindu melihat bola yang menari di tengah lapangan. Aku rindu mencium bau tak sedap setelah mereka bermain, tawa mereka, teriakan mereka di lorong, pun tulisan yang kadang membuatku harus melotot karena tak terbaca. Aku ingat saat mereka duduk bersama membuka bontot tanpa seutas kain yang menghalangi wajah bahagia saat mau bertukar atau menyantap bekal.

Tuhan, aku tidak meminta banyak. Jaga mereka lalu pertemukan aku secepatnya dengan mereka. Menahan rindu sungguh berat, membuat napasku sesak.



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19