Dinda Oktariantika
Aku Dinda. Saat kecil aku senang menjelajahi banyak tempat bersama teman-teman. Kami suka kumpul di pos ronda. Di sana kami ambil suara, permainan apa saja yang akan kami mainkan dari petek umpet,lempar sendal, polisi-penjahat, sampai masak-masakan. Di sana kami juga belajar mengekspresikan diri dan meramu ide-ide nakal.
Kata ‘kami’ di kalimat sebelumnya merujuk pada lingkar pertemananku, mereka adalah Andre, Ando, Vemi, Amel, Rahel, Juita, Kiren, Maxcwel, Ricat, dan Rumba.
Selain pos ronda kami sangat suka main ke sungai di belakang rumahku. Sungai itu bersih, dikelilingi pohon sawit yang teduh. Ketika musim hujan kami selalu berlomba mencari jamur di sana. Saat kemarau, kami berenang dan mencari ikan sampai lupa waktu.
Seorang temanku pernah dihukum orangtua karena lupa waktu mandi di sungai. Dia dihukum tidak boleh bermain bersama kami. Dilarang ke luar rumah. Tapi, kami adalah anak-anak yang punya jiwa petualang besar sehingga tidak bisa diam melihat dia dihukum. Kami mencari ide agar dia bisa ikut bermain lagi bersama kami dan berhasil hehehe.
Saat di sekolah, jiwa bermainku tidak berkurang. Aku sering bermain ayunan di bawah pohon jambu, tanpa memperdulikan baju sekolah yang kotor. Ketika bosan, aku pergi mencuri rambutan, mangga, dan apa pun itu yang berbuah. Jiwa nakal kami saat itu adalah ketika minta tidak dikasih maka mengambil diam diam solusinya.
Bertambahnya usia membuat cara bermain kami berubah. Waktu bermain di luar rumah semakin sedikit. Gaya petualangan kami berbeda. Area jelajah tidak seperti dulu. Kami banyak menghabiskan waktu dan berpetualang dengan bermain HP. Perubahan ini natural saja, bukan kesalahan atau kesengajaan. Pikiran anak kecil itu memang sudah usai tapi jiwa anak kecil ini masih ingin bermain tetapi ruang dan bentuknya saja yang berbeda.
Kedatangan Corona buatku adalah penyebab dari perubahan ini. Kedatangan virus itu membuat kami sulit beraktivitas di luar rumah sehingga mendatangkan kebiasaan baru. Permulaan inilah yang membuat kami terbiasa menghabiskan waktu di kamar dengan gadget sehingga jadi remaja mageran. Tanpa kita sadari waktu berjalan dengan cepat meninggalkan banyak kenangan masa kecil yang tidak bisa lagi diulang.
Genre: Nonfiksi
Tema: Lingkungan