Madan
Namaku Madan, ingin menjadi dokter spesial patah kaki. Dokter itu pekerjaan mulia karena tidak hanya mengobati orang patah kaki tapi juga menyelematkan ekonomi satu kampung. Aku ingin jadi dokter setelah merasa kasihan dengan orang patah kaki yang tidak mampu membayar obat yang tidak lain adalah temanku sendiri.
Orang tua temanku itu meminjam duit ke tetangga dan saudara sekitar Rp1 juta untuk berobat anak. Ternyata uang berobatnya kurang Rp2 juta. Kabar itu datang setelah orang tuanya sangat bahagia menerima uang pinjaman. Orang tua temanku langsung menangis karena bingung mau pinjam sama siapa lagi. Tetangga juga serba kesusahan.
Makanya aku ingin jadi dokter supaya bisa membantu orang sakit yang tidak punya duit. Aku sering sekali melihat orang sakit yang tidak bisa berobat karena biaya dokter itu mahal. Aku sedih sekali kenapa berobat bisa sangat mahal di Indonesia.
Genre: Nonfiksi
Tema: cita-cita