Kirana Menelan Ludah Sendiri Agar Tidak Haus

Teguh Budi Utomo

Dok..Istimewa

Libur awal Ramadan aku dan keluarga pulang ke kampung halaman yang hanya membutuhkan waktu satu jam dari kantorku PT. Agricinal. Hingga Ramadhan kedua aku dan keluarga kecilku masih di rumah Orang Tuaku. Saat di sana Kirana belum berpuasa karena dilarang Neneknya (Ibuku).

“Masa anak kecil disuruh puasa, kasihan,” kata Ibuku. Wajar Ibuku berkata seperti itu, mungkin karena sangking sayangnya pada cucu perempuan pertamanya itu.

Setelah pulang dari kampung halaman, aku mulai mengajari Kirana berpuasa, mulai dari membangunkan sahur sampai datang waktu berbuka. Kali ini tidak ada yang mengasihani.Kadang tidak tega melihatnya menahan lapar dan haus.

Sudah puluhan kali pertanyaan “masih lama bukanya, Yah?” keluar dari mulut mungilnya. Dia sempat menangis tatkala melihat temannya yang tidak puasa meneguk air dingin yang segar. Kirana sering ke dapur lalu membuka pintu kulkas berulang kali, tapi semua makanan dan minuman sudah kami bersihkan.

Pernah suatu hari ia akan menyerah. Hari itu cuaca sangat panas. Aku yang sudah pengalaman puasa saja kehausan, apalagi Kirana. Waktu itu Kirana berulang kali membuka pintu kulkas dan lagi-lagi hanya kecewa yang dia dapatkan.

“Ayah aku haus” keluhnya.

“Sabar ya sayang, bentar lagi buka,”

“Ya sudahlah aku nelan ludah aja terus, biar gak haus” jawabnya lagi.

Dalam hatiku ada rasa kasihan sekaligus lucu. Kasihan melihat dia kehausan dan lucu karena secara ilmiah ludah tidak bisa menghilangkan haus. Tetap semangat Tuan Putri ayah. Ayah yakin kamu pasti puasa terus sampai nanti lebaran tiba. Ingat “Baju Baru” sudah menanti…

Teguh Budi Utomo



Genre:

Tema: