Betty Marpaung
Keluarga kami kurang lebih sudah empat tahun bersama si putih. Namun karena alasan mendesak terpaksa si putih kami lepas. Sedih rasanya tapi apa boleh buat ini solusi terbaik. Si putih adalah mobil keluarga kami, warnanya putih. Dari sana nama itu datang.
Sudah enam kali kami pulang pergi ke Medan bersamanya. Pernah juga kami berpetualang mengelilingi beberapa provinsi. Start dari Bengkulu menuju Sumatera Barat belok ke Jambi lantas masuk Sumatera Selatan lalu kembali ke Bengkulu. Kami juga pernah sampai ke Pantai Laguna di perbatasan Bengkulu dan Lampung. Pokoknya sudah banyak cerita bersamanya.
Selama bersama kami, si putih sangat baik. Tidak rewel dan menyusahkan selama perjalanan. Selain ganti oli dan spooring (penyelarasan roda mobil bagian depan dan belakang) baru sekali dia masuk bengkel, itu pun karena AC kurang dingin. Hebatnya lagi si putih tidak pernah ganti ban.
Suamiku sangat menyayanginya. Setiap ada waktu luang selalu merawat si putih, makanya bodinya masih tetap mulus. Suamiku tidak pernah merokok dalam mobil. Anakku Fabian juga menyayanginya, dia menyisihkan uang jajan untuk membeli aksesoris agar si putih lebih menarik.
Sekarang dia sudah pergi bersama tuan yang baru. Percayalah kami semua sangat sedih melepas si putih. Semoga tuan yang baru punya rasa sayang yang sama besarnya. Kau juga tetaplah baik bersama tuanmu yang baru.
Genre: Nonfiksi
Tema: Memori