Nursendy Arifin
Di masa pandemi ini kita sering merasakan dilema. Kita dihadapkan pada dua persoalan yang solusinya tidak praktis diterima. Misalnya, di tengah pandemi harus mengurangi mobilitas dan tatap muka. Di sisi lain, kumpul-kumpul atau jalan-jalan dipercaya bisa menambah imunitas karena bikin bahagia. Bingung kan? Mau jalan-jalan nanti kena Covid, enggak bergerak eh psikis yang kena.
Di antara sekian pilihan itu, yang terberat akan datang sebentar lagi.
Musim durian sebentar lagi datang. Momen yang sangat-sangat menggoda sekali. Buah yang nikmat ini sangat digemari semua kalangan. Ada durian berisi daging berwarna kekuning-kuningan dan tebal. Ada yang berwarna seperti tembaga, sehingga sering disebut durian tembag. Biasanya durian tembaga berbiji kecil dengan daging yang tebal. Ada pula yang memiliki tekstur lembut, sedikit pahit, dan berwarna putih pucat.
Tentu itu hanya sedikit dari sekian banyak jenis durian. Namun teman-teman jangan merasa kegirangan dengan datangnya musim durian ini. Durian memang lezat dan nikmat tapi bagi sebagian orang punya efek kejut yang luar biasa. Setelah melahapnya ada yang mual seperti mabuk perjalanan, meriang, badan pegal-pegal, sakit kepala, dan masih banyak lagi.
Tentu saja itu semua dapat terjadi apabila kita mengkonsumsi durian dengan jumlah yang banyak atau berlebihan. Kalau imun turun, Covid-19 ini bakal mudah menyerang tubuh. Bingung kan? Harus berpikir dua kali untuk menyantap buah lezat di depan mata.
Genre: Nonfiksi
Tema: Covid