Rindu Anak Tetangga yang Diisolasi Gara-Gara Covid-19

Yasmin

Karena Virus Corona kami takut ke luar rumah. Kami ragu ke pasar untuk membeli bahan makanan. Corona juga bikin rindu tak tersampaikan. Seperti tetanggaku, dia kuliah di Jogja tetapi tidak bisa bersalaman dengan orang tuanya saat tiba di rumah. Baru sampai di bandara Fatmawati Bengkulu, tetanggaku langsung disemprot disinfektan kemudian dibawa ke RS M.Yunus untuk diperiksa dan diberi pengarahan. Saat itu dia tak sendirian karena semua mahasiswa Agricinal yang kuliah di luar kota dijemput di hari yang sama.

ilustrasi: Brittany England

Aku sering bertanya, “Mana Ella Wak?,” panggilan akrabku ke ibunya. Ibunya bilang kalau dia tidak boleh keluar kamar sampai 14 hari. Jika ia ingin keluar kamar, ia harus memberitahu ibu atau ayahnya agar ada jarak di antara mereka. Ketika Ella sedang tidak di kamar saat itulah ibunya menyemprot kamarnya dengan disinfektan.

Apapun yang tersentuh olehnya langsung disemprot. Bahkan ketika sepupunya yang berusia dua tahun main ke rumahnya, ia hanya melambaikan tangan dari jendela kamar sambil memanggil nama sepupunya. Ella pun sampai bilang ,”Udah kayak hama aku di rumah ini,”. Mungkin itu ungkapan kekesalannya karena disemprot terus ya hehehe

Aku yang mendengar cerita ibunya pun tertawa sekaligus kasihan karena rindunya tak tersampaikan. Aku berpikir apakah semua mahasiswa dari luar kota yang baru tiba di Agricinal mentaati aturan seperti Ella ini? Semoga saja iya, agar segera selesai kasus Corona dan pasien tak bertambah lagi. Aammmiin



Genre: Nonfiksi

Tema: Covid-19