Selalu Ada yang Pergi dari Tenera

Muslih

Tak terasa sudah 14 tahun di aku di Agricinal. Banyak cerita yang tersimpan di di sana, khususnya Sekolah Tenera. Ada momen yang menghancurkan harga diriku saat lomba drama guru-guru Tenera karena mendapatkan peran yang memalukan. Aku bertaruh harga diri dan masa depan namun karena tuntutan profesional sekaligus kecintaanku pada Tenera, biarlah sudah karena bisa membuat semua orang gembira.

Dok Wikihow via pinterest

Momen terbaik ketika mengantarkan atlet tenis meja SD Tenera ke tingkat nasional di Palembang. Herdian nama anaknya, tinggal di Afdeling II (dia anak yang sopan, ramah, patuh, rajin, pintar, dan wih …pokoknya anak ini langganan jempol gugu-guru di Tenera). Kami berangkat menggunakan bis yang disediakan Pemda lalu menginap di Hotel Swarna Dwipa tepat depan Mall Ramayana.

Herdian mengalahkan wakil Sumatera Barat namun kalah dari atlet Jawa Barat dan Sulawesi Utara. Dari hasil rekapan pertandingan Herdian berada di peringkat 18 dari 33 Provinsi.

Asian games 2018 adalah momen terindah yang memberi pelangi di hati. Aku dapat tiket gratis dari Pengurus Pendidikan Tenera untuk menonton Asian Games di Jakarta bersama rekanku yang berada di jenjang SMP, Wiwin Hartanto. Dia teman yang baik, selalu menemaniku nonton pertandingan di sana. Kami nonton voli putra, Atletik, dan pertandingan final sepakbola antara Korea vs Jepang. Momen terindah yang takkan terlupakan.

Namun ada juga kisah sedih yang datang seperti perpisahan dengan teman yang berhenti bekerja atau mengundurkan diri dari pekerjaan. Pastilah sedih saat momen itu datang. Suka duka yang kami alami bersama tahun demi tahun dengan teman-teman yang datang dan pergi silih berganti membuat saya berpikir, mungkin suatu hari nanti saya juga akan meninggalkan SD Tenera ini.

Cepat atau lambat saya pasti akan meninggalkan kalian semua….. Entah sampai kapan kita bisa terus berkumpul, bercanda tawa, bekerja sama, dan saling mendukung. Suatu saat kita pasti akan berpisah juga.



Genre: Nonfiksi

Tema: memori