Auto Lemas Nonton Barca VS Madrid

Gabriel

Image Mo.Fahiz (dribbble.com)
Image Mo.Fahiz (dribbble.com)

Semifinal Piala Super Spanyol tahun 2021-2022 mempertemukan Barcelona dan Real Madrid. El Clasico sebutan laga itu karena duel klasik dua tim terkuat di Liga Spanyol dengan rentetan sejarah super panjang. Duel Madrid dan Barca selalu panas dan emosional. Dari banyak cerita di internet, panasnya duel mereka sudah terjadi tahun 1940-an. Bahkan, pada musim 1934-1935, duel Barca dan Madrid berakhir dengan skor besar.

Lalu penyebutan duel mereka dengan El Clasico sendiri merujuk ke pertarungan panas di Amerika Selatan antara River Plate dengan Boca Juniors. Panasnya pertarungan Madrid dan Barca digambarkan sepanas duel dua klub di Liga Argentina itu.

Pertandingan semifinal itu disiarkan di televisi Januari kemarin. Saya sudah bersiap untuk menonton pertandingan paling panas ini dengan penuh semangat dan optimis. Saya mendukung Barcelona, sudah lama memang mendukung klub berjuluk Blaugarana itu.

Babak pertama cukup seru sekaligus menegangkan. Saya sangat menikmati walau harus melihat Barca tertinggal terlebih dahulu melalui gol striker Madrid Vinicius Junior menit ke 25. Rasa gemas dan tegang itu menuju puncaknya saat menit 41 saat Luuk de Jong mencetak gol ke gawang Cortois, penjaga gawang Madrid. Gooooool teriak saya. Babak pertama pun imbang 1-1.

Lanjut babak kedua, Barca dan Madrid adu serangan. Menit 72 saya auto lemes karena Karim Benzema mencetak gol melalui kerja sama apik. Madrid unggul 2-1. Namun Barca adalah tim yang tidak pernah lempar handuk meski pertandingan tersisa sepuluh detik. PSG pernah merasakan bagaimana Barca mampu membalikkan keadaan ketika pertandingan hanya tersisa 10 detik. Madrid sepertinya lupa soal Barca yang sudah tidak diperkuat Messi.

Beberapa saat sebelum pertandingan berakhir pemain muda Barcelona Ansu Fati mencetak gol penyama kedudukan menjadi 2-2. Gol itu membangkitkan semangat sehingga auto lemes tinggal cerita. Pertandingan harus dilanjutkan ke babak extra time. Saya sempat berharap ada keajaiban karena pemain Barca kalah mentereng dengan Madrid. Setidaknya bisalah mereka menahan Madrid sampai adu pinalti.

Namun, baru empat menit tambahan waktu berjalan, Real Madrid mencetak gol ke-3 melalui serangan balik cepat. Bek Barca kocar-kacir menghadapi serangan cepat itu sehingga Federico Valverde, gelandang Madrid mudah membobol gawang Barca. Gol itu bikin saya auto lemas lagi lalu mendadak pasrah saja dan betul hingga waktu habis Barca kalah. Saya kembali ke kamar dengan perasaan sedih sekali.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sepak Bola