Kota Tempat yang Berbahaya

Anonim

Dok.Wikihow

Saya tidak ke mana-mana ketika awal liburan. Di Afdeling saja sama keluarga dan teman-teman. Saya lebih suka di Afdeling karena bisa melakukan banyak hal yang seru. Kadang ngerujak sama teman-teman. Bisa main voli, main bola, dan nyari jamur. Di desa lain pasti tidak seramai di Afdeling. Pokoknya seru sekali.

Ketika sedang ramai-ramainya bermain sama teman-teman, saya diajak ke kota karena om saya mau wisuda. Baru sampai saya sudah kehujanan lalu badan saya tiba-tiba panas. Kami ke rumah sakit untuk periksa. Dokter bilang aku kena amandel sehingga demam tinggi. Aku tidak boleh minum es karena bisa bikin amandel kumat.

Aneh padahal di Afdeling aku sering mandi hujan tetapi tidak pernah demam. Mungkin hujan di kota beda dengan di desa. Hati-hati kena hujan di kota ya teman-teman.

Kami menginap di kos om yang mau wisuda. Saya tidur sebentar setelah minum obat dari dokter. Paginya badanku normal sehingga bisa jalan-jalan ke Pantai Berkas. Saya menyewa ban untuk berenang. Sebenarnya takut sih kena ombak tetapi saya beranikan diri dan ternyata seru sekali. Hanya saja tidak ada teman-teman di sini, coba kalau mereka ikut wah bisa tambah seru.

Terus aku diajak ke mall. Saya gugup sekali sampai sana. Mall itu sama ramainya dengan Afdeling tetapi orang-orang tidak saling kenal. Berlalu begitu saja. Detak jantung makin kencang ketika om mengajak naik ekskalator. Ibu saya takut melihat tangga bisa jalan sendiri. Akhirnya kami putuskan naik turun dengan tangga darurat karena merasa lebih aman. Sungguh, kota ini tempat yang aneh sekali.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sosial