Malu Aku Malu, Sepatuku Tertukar dengan Sepatu Pak Anggiat

Edi Susanto

Kakek
Dok.Gratisography.com

Cerita ini saya tulis agar tetap terkenang dengan acara Tenera kasih di tahun 2016 silam. Tenera Kasih waktu itu diadakan di kediaman Ibu Lili, Guru SMP Tenera. Ibu Lili baru saja mendapatkan momongan baru bernama Kenzo.

Seperti biasanya program Sekolah Tenera Mengadakan acara Tenera kasih bagi keluarga besar yang mengalami suka atau duka cita.

Tamu yang datang ada guru Paud, Guru SD, Guru SMP, Guru SMA kemudian Pengurus Pendidikan dan Pegawai Sekolah Tenera (Keluarga Besar Sekolah Tenera) susunan acaranya lumayan banyak. Ada kata Sambutan dari tuan rumah, diikuti perwakilan Guru Paud, SD, SMP , SMA lalu Pengurus Yayasan Sekolah Tenera, sambutan balik dari tuan rumah ditutup doa yang saya baca.

Lalu tiba saatnya pulang ke rumah masing-masing. Aku pulang agak terburu-buru karena dalam pikiranku akan menambal bak kamar mandi yang bocor di Perumahan Guru pada waktu itu. Setelah pamitan dengan tuan rumah, secepat kilat aku pakai sepatu lalu loncat ke motorku yang terpakir rapi. Wusss beberapa menit kemudian aku sampai di perumahan. Belum juga masuk rumah untuk meluruskan punggung, kawanku Si Muis datang.

Kang sepatune sampean ketuker ora karo nggone Pak Anggiat (Mas, sepatu kamu tertukar enggak dengan sepatunya Pak Anggiat)?,” tanya Muis.

Aku langsung melihat kakiku. Jreeeng ternyata sepatuku beda sebelah. Tak pikir lama aku putar arah, kembali ke rumah Ibu Lili. Sepanjang jalan aku malu sekali. Pasti bakal ditertawai teman-teman. Saat sampai ketakutanku terjadi. Di sana, Pak Anggiat, Ibu Rita Melda, dan kawan yang lain sudah tertawa-tawa mengejek.

Lucunya Pak Anggiat mengira bahwa Pak Teguh Budi Utomo yang menyumputkan sepatunya tapi ternyata sepatuku yang tertukar dengan Pak Teguh. Duh, malu aku malu pada sepatu yang tertukar

Edi Susanto
Guru SMA Tenera



Genre:

Tema: