Syariah
Di usia yang sudah kepala lima, kacamata sangat berharga bagi hidupku. Kacamata selalu menemani ke mana pun aku pergi. Kacamata membantuku melihat dan memahami dunia.
Aku selalu memakainya kecuali saat salat, mandi, dan tidur. Dia adalah benda pertama yang aku cari sekian detik setelah bangun tidur.
Aku pernah mencoba beraktivitas tanpa kacamata tetapi tidak bisa. Ketergantungan pada kacamata sangat besar. Lapar atau haus masih bisa aku tahan tetapi tanpa kacamata aku mudah lemas. Bagi sebagian orang, kacamata diyakini menambah penampilan menjadi lebih trendi. Namun, bagiku kacamata lebih sekadar fashion.
Penglihatan manusia memang berbeda-beda. Jangankan orang yang sudah lanjut usia seperti aku, ada anak-anak atau remaja sudah berkacamata. Mungkin mereka sering menonton TV terlalu dekat, membaca dengan cahaya remang, atau terlalu lama main HP.
Apa pun alasannya yang jelas bagiku kacamata adalah lensa tipis untuk alat bantu penglihatan bagi kami yang punya masalah mata. Terutama mataku, yang sudah plus atau rabun dekat sehingga kesulitan melihat objek dalam jarak dekat.
Genre: Nonfiksi
Tema: Memori