Pencari Harta Karun yang Mengubah Hidupku

Nindya Aryani

Dok.Wikihow

Membaca buku salah satu healing paling mudah dan relatif murah untukku. Bagaimana tidak, sekolah kami memfasilitasi perpustakaan yang memperbolehkan siswa dan guru meminjam buku yang ingin dibaca. Kalau ada yang gratis kenapa tidak hehe. Dan membaca buku juga kegiatan yang menyenangkan karena bebas berimajinasi.

Hal menyenangkan lainnya saat membaca buku adalah ketika terpapar aroma buku yang khas. Biasanya buku itu aku kipas-kipas dulu sebelum mengupas halaman demi halaman. Apalagi kalau bukunya baru hahaha.

Saat masih Sekolah Dasar aku suka sekali membaca majalah Bobo. Seminggu sekali aku membeli Bobo untuk koleksi. Kadang aku dan teman-teman saling pinjam karena mempunyai seri berbeda. Ah jika di ingat-ingat itu adalah masa yang paling menyenangkan sebelum bertemu  kerasnya hidup yang sesungguhnya.

Beranjak ke tingkat sekolah menengah lantas SMA aku mulai menyukai buku-buku fiksi seperti novel dan komik. Menurutku bacaan yang bergenre fiksi lebih menyenangkan sekaligus menantang Dulu aku bisa menyelesaikan dua novel di atas 200 halaman dalam satu hari. Sebabnya, aku gampang penasaran sehingga harus tuntas dalam waktu singkat.

Setiap selesai membaca buku biasanya aku tidak akan ingat judul dan pengarangnya. Namun ada satu buku yang aku ingat sampai sekarang. Judulnya Pencari Harta Karun dari Agnes Jesica.. Jalan ceritanya sederhana dan terkesan biasa saja. Namun, novel ini mampu menggiring pembaca percaya akan kekuatan pikiran dalam menjalani kehidupan.

Buku itu melemparku ke banyak momen masa silam. Waktu di mana aku menjalani hidup dengan banyak pikiran negatif. Fragmen di mana aku ingin sejauh mungkin dari rasa kecewa sehingga hati-hati sekaligus realistis menjalani hidup yang cuma satu kali ini. Sejak menutup novel itu dan sampai sekarang aku berusaha mengubah pola pikir sekaligus menerima segala hal yang datang dan pergi dari hidupku.



Genre: Nonfiksi

Tema: Buku