Tekad Kuat Menyelesaikan Pekerjaan Satu Minggu dalam Setengah Hari

Ekawati Siregar

Dok.Wikihow

Aku mulai bersikap tegas pada diriku sendiri saat liburan berjalan tiga hari. Tidak bisa seperti ini terus, hanya bermalas-malasan, tidur-tiduran melihat barang Shopee—sampai tebal pipi ini rasanya–dan main media sosial setiap hari.

Aku menuju pekarangan dengan tekad kuat. Bismillah, aku menurunkan pot bunga-bunga yang berderet di rak. Pelan-pelan aku sikat rak  bunga yang mulai berlumut. Sambil duduk di dengklek kecil ku keluarkan bunga dari potnya,  menggunting akar, lalu mengganti tanah. Aku ganti posisi pot bunga dari tempat semula, biar penyegaran. Semua tampak  lebih rapi.

Tekadku menguat saat sampai di pekarangan kecil samping rumah. Melihat tanaman ubi dan katuk yang meninggi menambah semangatku. Aku mengambil parang dan sekali tebasan pendek semuanya sudah rapi. Aku tidak mau berhenti. Rumput di halaman menarik mataku dan hanya butuh waktu 30 menit merapikan mereka.

Tenagaku siang itu masih cukup banyak. Mau aku habiskan sekalian. Aku ambil satu sendok micin lalu mencampurkannya dengan lima liter air ebagai pengganti pupuk bagi tanaman.  Andai siang suara azan dari musala tidak terdengar, mungkin aku akan memasang ubin di seluruh rumah. Pekerjaan satu minggu bisa selesai dalam satu hari.

Sekian menit usai suamiku pulang kerja aku pamerkan wajah baru pekarangan kami. Dia memuji kerjaku. Hatiku puas mendengar pujiannya sampai jelang Isya tiba-tiba seluruh badanku pegal-pegal seperti habis dipukuli satu kampung Aku meringis di depan suami, minta dipijat.

“Besok-besok kalau beresin pekarangan pelan-pelan saja, sedikit demi sedikit. Ingat umur, libur masih panjang,” nasihat suami sambil memijit badanku. Tak mengapalah aku diomelin, cukup diam saja yang penting dipijat karena dia seperti tukang urut professional sambil berkata dalam hati bawah besok kembali mager saja dulu untuk memulihkan kondisi badan. Semoga tidak keterusan.



Genre: Nonfiksi

Tema: Keluarga