Getuk, Upaya Keluarga Pak Rudi Merawat Indonesia

Jumirah

Pada suatu hari Pak Rudi dan istrinya, Jumirah, serta tiga anak mereka: Destia, Edo, dan Naswa sedang menyantap gethuk. Itulah makanan khas yang berasal dari Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Oh iya, Pak Rudi dan Bu Jumirah masih punya dua anak lagi. Anak pertama mereka bernama Novia, sekarang masih kuliah di sebuah perguruan tinggi di Kota Bengkulu. Anak kedua bernama Safridho, sekarang bekerja di PT.Agricinal, tinggal di Afdeling 6.

Keluarga Pak Rudi sangat sederhana. Dia bekerja sebagai pemanen sedangkan Bu Jumirah ibu rumah tangga. Mereka tinggal di Afdeling 4 PT.Agricinal. Ngomong-omong soal makanan, getuk adalah makanan favorit keluarga Pak Rudi. Sebabnya, getuk mengandung banyak karbohidrat dan serat tinggi. Dua kandungan itu sangat bermanfaat untuk kesehatan seperti menurunkan tekanan darah, kolestrol, dan melancarkan pencernaan.

Selain banyak manfaatnya, memasak getuk juga mudah. Bahannya juga gampang didapat, seperti singkong, gula merah, gula putih, garam, vanili, dan kelapa parut. Cara memasaknya juga sangat mudah.

Kupas singkong, cuci, kemudian potong kecil-kecil. Kukus sampai empuk dan matang lalu haluskan bersama gula merah, gula putih, garam, dan vanili sesuai selera. Tumbuk hingga tercampur rata. Setelah itu siapkan loyan yang sudah dialasi plastik. Ratakan adonan singkong yang sudah ditekan padat lalu pindahkan ke loyan. Jangan lupa taburkan kelapa parut di atasnya agar getuk lebih estetik.

Alasan keluarga Pak Rudi menyukai getuk bukan hanya karena mudah dimasak saja. Sebab lainnya adalah sikap keluarga dalam melestarikan makanan khas daerah. Keluarga mereka yakin melestarikan makanan daerah adalah salah satu jalan memakmurkan Indonesia.

Kombinasi singkong dan kelapa ini dapat disimpulkan bahwa getuk adalah makanan tradisional yang merefleksikan makna sederhana dan kebermanfaatan hidup manusia. Selain itu, penggunaan singkong sebagai makanan pokok pengganti beras juga dapat dimaknai sebagai cara manusia yang senantiasa berinovasi dari berbagai hal sederhana yang ada di sekitarnya.



Genre: Nonfiksi

Tema: Masakan