Kematian Misterius Anjing Kami di Perumahan

Menti Sinaga

Dok. Wikihow

Saya pernah memelihara seekor anjing, namanya Black. Saya. Bulu lebat menutupi badannya yang gemuk. Dia sangat menggemaskan apalagi ketika menyambut kami saat sampai di rumah. Dia menggongong, dengan wajah yang menggemaskan melepas rindu pada kami.

Black sering membantu menjaga ternak ayam. Sebelum ada Black, ayam kami habis dimakan  biawak. Sejak dia ada, ayam  kami tambah banyak. Para biawak tidak berani mendekati Black yang berbadan besar gemuk itu.

19  juni 2023. Saya sampai rumah jam empat sore setelah mendatangi pesta seorang kawan. Halaman rumah lengang. Tak ada Black yang menyambut, tidak seperti biasanya. Saya curiga lalu memanggil sambil mencarinya tetapi sudah setengah jam jalan tidak tampak dia.

Saya curiga Black dicuri karena empat bulan yang ada orang yang ingin membelinya Rp300 ribu. Orang itu memaksa sampai beberapa kali datang menyodorkan uang tetapi saya teguh pendirian, tetap menolaknya. Anak-anak saya juga tidak setuju Black dijual karena sudah jadi bagian keluarga.

Di tengah rasa curiga itu tetangga saya yang bernama Bu Linda memanggil. Dia bilang anjing mereka mati semua padahal tadi pagi masih sehat. Saya tambah khawatir setelah mendengar cerita itu.

Saya kembali berkeliling, tak selang lama kekhawatiran saya terjadi. Saya menemukan Black sudah tak bernyawa di sekitar perumahan. Hati  saya teriris, kehilangan teman setia.

Saya curhat ke Bu Linda. Kami saling bertanya dan menduga-duga karena tidak mungkin anjing kami mati karena sakit. Kami menduga Black diracun orang. Alangkah tega orang yang merancun Black padahal dia tidak pernah mengganggu. Sampai sekarang pertanyaan itu belum terjawab.

Satu minggu kemudian kami mendapat anjing baru dari seorang teman. Kami beri nama dia Milo. Semoga saja Milo dijauhkan dari orang-orang jahat sehingga tidak senasib dengan Black.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sosial