Healthy Date dengan Kakak Kelas Bernama Babo

Jesica Marselina

Doc.Wikihow

Tulisan kali ini akan menceritakan tentang kebahagiaan. Aku sempat berpikir uang adalah kunci kebahagiaan. Kita bisa membeli banyak barang dan memenuhi kebutuhan sehingga bahagia. Dengan uang, kita bisa melakukan banyak hal juga, jalan-jalan ke banyak tempat, healing.

Namun, pikiranku berubah sejak beranjak dewasa. Aku sering lihat orang yang banyak uang tidak bahagia di Tiktok karena keluarganya tidak harmonis. Dari sana aku mulai berpikir bahwa kebahagiaan itu sederhana saja. Punya keluarga harmonis yang bisa kumpul lalu saling cerita diterangi lampu teplok tiap malam membuatku bahagia. Sesederhana itu.

Kebahagiaan juga bisa datang dari teman. Aku punya banyak teman, di sekolah sampai komplek. Namun, aku ingin menceritakan tentang teman dekatku. Kami baru-baru ini dekat lagi setelah satu setengah tahun berkonflik. Kami menjadi asing selama itu.

Teman dekatku adalah kakak kelas, yang pasti cowok. Aku suka memanggilnya Babo. Dia selalu memberikan jokes yang aneh tetapi selalu sukses bikin tertawa terbahak-bajak.

Babo pemain futsal SMP Tenera dulu. Menurutku permainannya sangat keren. Saat dia main di turnamen antarsekolah, aku selalu menonton dan memberikan dukungan karena termasuk OSIS Inti. Nah, anggota OSIS Inti pasti dibawa jika ada turnamen antarsekolah di luar Tenera. Aku senang bisa menjadi suporternya.

Aku adalah suporter terbaik, kata dia. Entah perkataan dia itu benar atau hanya omong kosong, aku tidak pedulu. Intinya aku senang bisa memberi dukungan pada Babo dan mendapat teman-teman baru.

Babo senang berolahraga. Jika tidak sedang main futsal, Babo sering jogging atau work out di rumah. Dia selalu mengajak jogging, kami senang olahraga bersama. Biasanya kami cerita-cerita sambil jogging dan dia selalu punya cara membayku tertawa. Baru kali ini ada orang yang punya cara berbeda dalam membuatku senang. Cara Babo membuayku tertawa tanpa harus jaga image.

Kami sering dijuluki ‘healty date’ karena sering olahraga bareng. Tidak hanya olahraga sih sebenarnya, kadang kami juga ke gereja bareng. I’m so proud of him.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sekolah