Agar Gen Z dan Alpha Tak Gampang Bonyok

Anik Febriyanti

Dok.Wikihow

Generasi Zoomer atau lebih dikenal dengan gen Z adalah mereka yang lahir tahun 1997 hingga 2012 sedangkan generasi Alpha lahir pada 2013. Itu artinya anak-anak gen Z saat ini sedang duduk di bangku SMP , SMA, sampai baru masuk kuliah sedangkan gen Alpha di bawah mereka. Wah, lumayan rumit ya mengulas dua generasi ini. J

Kita bicara soal gen Z terlebih dahulu. Aku teringat buku Rhenald Kasali, Strawberry Generation. Buku bersampul biru cerah dengan tipologi berbentuk buah stroberi setebal 296 halaman itu menyebut gen Z sebagai generasi manja. Tuduhan itu disertai berbagai nasehat bagi orangtua, pendidik dan generasi muda. Eitz, aku bukan ingin mengulas tentang buku Reynald Kasali yaa. Buku itu hanya menjadi referensiku saja.

Gen Z merupakan generasi pertama yang “terlahir digital”. Mereka lahir di tengah-tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Jadi, tidak asing lagi jika hampir 60% gen Z saat ini menggunakan media sosial sebagai sumber utama mendapatkan informasi.

Rhenald menyandingkan dengan gen Z dengan generasi stroberi. Kenapa stroberi? Mungkin karena stroberi adalah buah cantik berwarna merah tetapi gampang bonyok atau busuk. Sebutan ini cukup mengganggu pendengaran karena tidak enak ketika didengar. Generasi yang gampang bonyok adalah generasi yang baper (kata anak jam sekarang), mudah merasa tersakiti, gampang menyerah, sering mengeluh, serta egois.

Namun, ada kok hal positif yang gen Z miliki. Contohnya saja anak-anak gen Z di Sekolah Tenera. Mereka sangat melek teknologi dan mudah beradaptasi dengan perkembangannya, bahkan aku sebagai guru harus belajar banyak dari mereka agar tidak ketinggalan informasi dan tidak gagap teknologi.

Anak-anak gen Z di Sekolah Tenera termasuk anak-anak yang kritis. Mereka berani mengungkapkan pendapat. Ini sangat berguna di dunia kerja nanti. Tidak hanya itu, kreativitas mereka patut diacungi jempol deh. Anak-anak SMP saja bisa menggunakan gadget untuk menghasilkan uang. Daebak !

Gen Alpha datang setelah Z. Anakku termasuk di dalamnya. Mereka juga sangat melek teknologi, mudah mengakses informasi, serta mampu mengembangkan diri dengan berbagai cara yang modern. Selain mengajar di jenjang SMA aku juga mengajar SD sehingga menghadapi langsung dua generasi ini. Menurutku generasi Alpha juga kritis. ,ereka juga berani menyampaikan pendapat yang out of the box. Mereka juga sangat suka berinovasi dan tidak takut mencoba hal-hal baru.

Para orangtua harus lebih keras lagi dalam mendidik anak-anak gen Alpha. Banyaknya informasi yang menyebar melalui gadget tanpa filter menjadi momok besar bagi orangtua dalam mendidik anak gen Alpha.

Pada dasarnya perkembangan zaman dan teknologi adalah tantangan besar sebagai orangtua dalam mendidik anak. Kita sebagai orangtua dan guru harus terus belajar dalam mendidik anak-anak agar mereka dapat menjadi generasi yang positif dan tidak gampang bonyok.



Genre: Nonfiksi

Tema: Sosiologi