Nurhayatun
Generasi Z merupakan generasi yang paham teknologi dan kreatif. Generasi ini lebih banyak menghabiskan waktu berselancar di internet. Namun, mereka tidak nir simpati karena masih sangat peduli terhadap sesama, dan menerima perbedaan. Selain itu gen Z juga cukup ekspresif di Tiktok, Youtube, dan Instagram.
Anak -anak di SMA Tenera, 90 % telah memahami penggunaan internet. Terkadang merasa agak minder juga sebagai guru jika melihat mereka lebih andal dalam menggunakan teknologi, bahkan saya belajar banyak dari mereka.
Walau ada sebagian yang mudah mengeluh, mudah menyerah dan gampang sakit hati, memiliki rasa khawatir sekaligus takut ketinggalan tren sehingga beberapa anak memaksakan diri secara ekonomi. Dalam hal ini tentunya kontrol dan pengawasan orangtua sangat diperlukan agar generasi Z dapat tumbuh dan berkembang dengan seimbang seiring kemajuan teknologi.
Generasi berikutnya adalah Alfa, menyusul gen Z yang lahir tahun 2013 ke atas. Mereka adalah generasi hebat yang hidup dikelilingi teknologi sehingga menjadi kebutuhan primer. Generasi Alpha butuh dibantu sosok yang lebih memahami teknologi sekaligus cerdik memilah informasi karena pada umumnya mereka memiliki kemampuan untuk mengakses internet dengan cepat.
Generasi ini akan lebih menyukai metode pembelajaran dengan akses langsung ke sumber informasi. Anak saya yang saat ini berusia 10 tahun dan merupakan generasi Alfa. Mereka lebih senang belajar dengan melihat video bahkan mahir menggunakan aplikasi editing macam Cap-cut.
Generasi Alfa terbiasa berinteraksi dengan teman-temannya melalui media sosial, senang berekspresi di dunia maya untuk menunjukkan talenta yang dimilikinya sehingga lebih kreatif dan inovatif. Generasi ini tidak bisa dibatasi aturan sebab dunia digital yang sangat akrab membuat mereka lebih cenderung mengambil keputusan sendiri.
Genre: Nonfiksi
Tema: Sosiologi