Mainan Masak-masakan Tak Berguna?

Jesica Lasmi

Dok.Wikihow

Nama saya Jesica Lasmi Olivia Sitorus. Saya akrab dipanggil Jesica dan sekarang duduk di kelas VII SMP Tenera. Saya mau cerita tentang hal-hal zaman SD yang tidak dilakukan lagi saat SMP.

Bagi sebagian orang, bermain masak-masakan adalah hal tidak berguna. Ngapain pura-pura masak, mendingan masak beneran. Namun, main masak-masakan itu banyak manfaat seperti melatih kreativitas dan komunikasi. Selain itu permainan itu juga membuat kita mampu mengembangkan jiwa sosial sekaligus mempelajari waktu.

Dan saya sadarnya baru-baru ini. Saat main masak-masakan, kita belajar komunikasi dua arah, entah itu ke teman yang berpura-pura menjadi pelanggan restoran atau sebaliknya.

Saya sering bermain masak-masakan saat SD. Tanah dan air menjadi bahan utama dalam bermain. Saya mencetak tanah-tanah yang sudah dibentuk menyerupai makanan. Selain mencetak, mencampur dengan bahan-bahan tertentu sangat menyenangkan meski bikin kuku hitam.

Aku sering bermain masak-masakan dengan teman. Sendirian juga pernah. Mau sendiri atau bersama-sama itu sama saja karena selalu membuat hati bahagia. Karena sering masak-masakan koleksi mainan peralatan dapur saya sangat banyak. Namun perlahan peralatan itu saya singkirkan karena lebih menarik bermain masak-masakan dengan api sungguhan saat mulai besar.

Saya terus bermain masak-masakan sampai kelas lima SD. Hingga sekarang saya sudah tidak pernah lagi main masak-masakan apalagi bermain tanah sampai kuku hitam. Lagipula peralatanan mainannya sudah hilang semua. Inilah aktivitas yang tidak saya lakukan lagi sejak masuk SMP.



Genre: Nonfiksi

Tema: Budaya